Sabtu-Minggu (28-29/03/2015), UKM
Rebana Modern telah melaksanakan Upgrading untuk yang pertama kalinya
dalam kepengurusan periode 2015. Acara ini merupakan acara rutin yang diadakan
setiap setahun sekali di awal kepengurusan. Tujuannya adalah untuk mengakrabkan
antar pengurus dan kepada para MPR (Majelis Permusyawaratan Remo), agar tali
silaturrahim tak putus setelah usai menjabat sebagai fungsionaris UKM Remo.
Acara ini diadakan di Desa Candi Promasan, Gunung Ungaran.
(pemandangan tampak dari atas)
(pemandangan Gunung Ungaran)
Sabtu pagi, pukul 09.00 WIB. Dengan
wajah penuh keceriaan, seluruh pengurus berangkat dengan mengendarai truk menuju
tempat diadakannya Upgrading. Setelah menempuh perjalanan selama kurang
lebih 2 jam, akhirnya sampai ditempat tujuan. Kemudian beristirahat sejenak
untuk melaksanakan ibadah Sholat dhuhur dan makan siang. Setelah itu
melanjutkan perjalan untuk menaklukkan puncak Desa Promasan yang harus ditempuh
sekitar 2 jam dengan berjalan kaki. Bagi yang tak terbiasa berjalan, itu adalah
waktu yang teramat lama.
Satu langkah, dua langkah, tiga
langkah, dan langkah-langkah berikutnya penuh dengan canda tawa. Ditambah
dengan pemandangan alam sekitar yang begitu indah, di kanan kiri terhampar
kebun teh yang teramat luas. Mengalahkan rasa lelah. Sesekali beristirahat
untuk melepas lelah. Bagi mereka yang tak kuat berjalan, ada motor yang siap mengantar.
“Jauh-jauh dari PGSD sampai sini muncak naik motor ? Ahh,, eman tho ya.” Ujar
salah seorang peserta dari perwakilan UKM Remo cabang PGSD Ngaliyan. Nah itu,
contoh yang patut ditiru. Tapi jangan menyamakan dengan kekuatan diri sendiri,
karena kemampuan setiap orang berbeda beda.
(Naik truk)
(Perjalanan mendaki)
Sampailah di Puncak Promasan,
kemudian para peserta melaksanakan Ishoma, sampai waktu Isya. Setelah itu acara
pentas seni yang benar-benar tak bisa dilupakan. Mulai dari tertawa
terbahak-bahak, suasana menegangkan dan haru pun ada disana. Bagaimana tidak,
puisi 3 bahasa (Bahasa Indonesia,Jawa,Ngapak) yang dibawakan kelompok pertama
yang tampil benar-benar membuat perut menjadi terkocok-kocok karena tak kuat
menahan tawa, belum lagi dari kelompok selanjutnya yang membawakan puisi Remo,
dimana dalam puisi tersebut ada beberapa nama dengan berbagai karakteristiknya,
seperti, “Yogi: Mungil, sinih sama Om.” ; Nailul: dimanapun pantatmu berpijak,
disitulah punggungmu tertidur.” ; Bagus: “kau seperti sabun colek.” ; Edo dan
Ade: “Tubuh kalian seperti Tower”. Ada juga mementaskan puisi sebenar-benarnya
puisi. Gayanya sudah seperti seorang puisi terkenal, tak ada bedanya. Ada juga
yang nembanhg jawa dilanjut puisi bersambung, nyanyi, kemudian penampilan MPR
yang juga sangat menggelikan, dan akhirnya ditutup dengan penampilan yang
mengharukan, ketika diingatkan tentang Bangsa Indonesia dan makna kita
bersholawat.
Pukul 23.00 WIB waktunya istirahat. Semua beristirahat
untuk menghimpun tenaga, karena esok hari masih ada kegiatan selanjutnya.
Pagi tiba...
Semua membuka mata, meski mata dan
tubuhnya tak ingin beranjak dari tempat tidur. Karena disana begitu dingin.
Pagi itu diawali dengan Shalat Subuh, dilanjutkan senam dan makan pagi. Dan
acara inti, Outbond. Games
pertama yaitu balap kardus. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
bertanding. Mereka harus membuat estavet kardus untuk dilalui sampai ke garis
finish. Alhasil banyak juga peserta yang jatuh terjermbab karena kardus tak
muat untuk mereka berpijak. Games kedua, tebak gaya. Peserta harus menebak gaya
dari temannya yang telah diberika clue oleh panitia. Saat paling aneh
adalh ketika mereka memperagakan suatu gerakan yang aneh dan dengan jawaban
yang aneh pula. Sehingga sontak membuat penonton tak henti-hentinya tertawa.
Sampai para MPR pun turut mengikuti permainan ini. setelah dirasa cukup lelah,
permaina diakhiri dan dilanjutkan dengan pembagian doorprize dari MPR. Disini
seluruh peserta dari pengurus 2015 diberi tantangan. Ada tantangan menirukan
gaya “Sentiri sentir no no no” nya MPR 2014, ada menjawab pertanyaan, sampai
adegan ngegombalin salah satu MPR 2014. Semua ada disana, keceriaan dan
keseruan tak henti-hentinya menyeruak. Setelah itu dilanjutkan dengan tukar
kado antar pengurus.
Hampir selesai...
Waktunya Ishoma dan pulang. Kembali
menempuh perjalanan terjal, turunan, tanjakan. Bagaikan roda kehidupan yang
senantiasa ada naik, turun dan landai. Setelah menempuh perjalanan untuk sampai
di bawah, selanjutnya Sholat Ashar, dan pulang..
Diatas truk, selama perjalanan
seluruh peserta menghilangkan kepenatan, rasa lelah dan semua rasa tak enak
dengan cara bernyanyi. Entah sudah berapa lagu yang telah dinyanyikan. Rasanya,
senaaaangg sekali...
Upgrading kali ini, Up !! Up !! Up !!
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda