Tarian Sufi (sema) oleh Bapak Yasir menambah syahdu kebersamaan Remo dan Re-G (Remo PGSD) di Ngaliyan... Banyak sekali makna dan filosofi dibalik tarian sufi, diantaranya yaitu menggapai kesempurnaan dalam iman, menghapuskan nafsu, ego dan lain sebagainya...
Ngaliyan, 12/03/2016 – Tepatnya pada hari sabtu, para pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Rebana Modern Unnes dan beberapa MPR adalah hari perdana di mana dalam kepengurusan baru ini mereka pergi bersilaturahmi ke PGSD Unnes Ngaliyan. Silaturahmi ke PGSD Ngalian sebenarnya adalah bagian dari program kerja Divisi DKM dan Dakwah, yaitu Pelatihan Rebana PGSD juga dibarengi dengan Maulid Goes To Ngaliyan. Program kerja ini dilaksanakan setiap 2 minggu sekali. Tujuannya yaitu meningkatkan skill rebana PGSD, menyambung dan mempererat silaturahmi keluarga besar UKM REMO yang berada di Ngaliyan, dan tentunya juga untuk mensyiarkan Islam beserta rutinan maulid di kampus PGSD Ngaliyan.
Ngaliyan, 12/03/2016 – Tepatnya pada hari sabtu, para pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Rebana Modern Unnes dan beberapa MPR adalah hari perdana di mana dalam kepengurusan baru ini mereka pergi bersilaturahmi ke PGSD Unnes Ngaliyan. Silaturahmi ke PGSD Ngalian sebenarnya adalah bagian dari program kerja Divisi DKM dan Dakwah, yaitu Pelatihan Rebana PGSD juga dibarengi dengan Maulid Goes To Ngaliyan. Program kerja ini dilaksanakan setiap 2 minggu sekali. Tujuannya yaitu meningkatkan skill rebana PGSD, menyambung dan mempererat silaturahmi keluarga besar UKM REMO yang berada di Ngaliyan, dan tentunya juga untuk mensyiarkan Islam beserta rutinan maulid di kampus PGSD Ngaliyan.
Tepat pukul 14:00 WIB para pengurus berangkat dari Unnes
sekaran menuju ngalian, dan sekitar pukul 14:30 WIB lebih akhirnya sampai ke
tempat tujuan. Sembari menunggu para MPR dan pengurus yang belum sampai. Sambutan
pembukaan dimulai dengan perkenalan dan pelatihan para pengurus dan anggota UKM
REMO yang ada di Ngaliyan. Sampai waktu sholat Isya’ tiba, panggilan Adzanpun
datang. Percikan air wudlu pun terjun bebas dan membasahi para hambanya yang
akan sholat berjamaah bersama.
Selesai sholat berjamaah, Para pengurus pun bergegas bersiap
untuk menyerukan dan mengguncangkan sholawat ditanah kampus Ngaliyan. Tidak
tanggung-tanggung, besar sekali antusias mereka keluarga besar UKM REMO yang
hadir mengikuti acara Maulid Goes To Ngaliyan. Ternyata tidak banyak yang tau
jika akan hadir juga bapak Pembina UKM REMO yaitu bapak Yasir. Beliau datang dan membaur bersholawat bersama anak dan
istri tercinta saat sebelum mahalul qiyam. Tidak sampai disitu bapak Yasir juga
sangat antusias sekali terbukti saat tabuhan balasik berirama beriringan
bersama alat rebana lainnya. Bapak Yasir menunjukan kepiawaiannya menarikan
tarian berputar-putar yang berasal dari Anatolia, Turki yang sering disebut
dengan tarian sufi (sema). Banyak sekali makna dan filosofi dibalik tarian
sufi, diantaranya yaitu menggapai kesempurnaan dalam iman, menghapuskan nafsu,
ego dan lain sebagainya.
Sungguh bapak Yasir adalah sosok tauladan yang baik, sebagai
seorang Staf Ahli Rektor, sebagai seorang ayah bagi keluarganya beliau juga menjadi
menjadi sosok ayah bagi keluarga besar UKM REMO. Walaupun dengan kesibukannya
yang sangat luar biasa beliau masih menyempatkan hadir untuk anak-anaknya
bersholawat bersama dan juga memberikan tausyiahnya. Salah satu tausyiahnya yaitu
dalam Hidup tidak hanya cukup sholat berdoa dan mengaji saja, tetapi beliau
menyerukan untuk senantiasa bersholawat kepada nabi Muhammad SAW. Beliau mengibaratkan
ketika kita mengucapkan salam kepada sesama muslim hukumnya ialah sunnah,
sedang wajib bagi mukmin yang menerima salam. Begitu juga dengan bersholawat,
ketika kita bersholawat maka hukumnya adalah sunnah dan Insyaallah nabi
Muhammad SAW akan menjawab salam kita karena itu adalah sebuah kewajiban bagi
nabi Muhammad SAW untuk menjawabnya.
Bukan hanya itu saja, salah satu sambutan dari bapak staf
ahli rektor itu Insyaallah beliau berniat akan mengusahakan untuk mengajukan dana dalam
rangka membeli alat rebana baru untuk UKM REMO di Ngaliyan, karena disana
mereka belum memiliki alat-alat rebana sendiri. Melainkan mereka harus meminjam
agar bisa latihan dan bermaulidan bersama.
Banyak sekali nilai-nilai tausyiah yang bisa kita petik,
tetapi karena waktu yang sudah hampir menunjukkan adzan magrib. Akhirnya usai
sudah maulidurrosul bersama di Ngaliyan. Seusai sholat magrib semua keluarga
UKM REMO berkumpul untuk menyampaikan kesan, pesan dan perasaan hati yang larut
bagai manisnya madu yang takkan pahit ditelan zaman. Dan dari semua perjalanan tersebut
akhirnya usai sudah pertemuan dan silaturrahmi waktu itu yang diakhiri dengan mengabadikan momen dalam sebuah album foto bersama.
Singkat memang
walaupun ditulis menjadi sebuah cerita dalam secarik kertas, tapi apadaya penapun
sudah tidak mampu menuliskan indahnya kebersamaan itu karena waktu telah
merenggut tinta yang sudah terisi penuh sebelumnya. Semoga di waktu mendatang pena ini akan bisa menuliskan lagi
harmonisnya kebersamaan keluarga besar UKM REMO di Ngaliyan di dalam rangka
Maulid Goes to Ngaliyan jilid 2. Aminn ya robbal ‘alamin. Salam UKM REMO “CINTA
INDONESIA CINTA SHOLAWAT”.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda