Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa mencintaiku,
maka ia akan bersamaku di dalam syurga.”
MAULID – Maulid sama artinya dengan milad yang berarti “hari
lahir”. Maulid Nabi berarti peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Maulid
nabi ini diadakan dengan tujuan agar kita mengingat kembali betapa gigih
perjuangan Rosululloh dalam merintis dan mengembangkan ajaran islam.
Keutamaan memperingati maulid Nabi menurut para sahabat Nabi :
1. Sayyidina Abu Bakar RA.
“Barangsiapa
membelanjakan satu dirham (uang emas) untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi
SAW, maka ia akan menjadi temanku di surga.”
2. Berkata Sayyidina Umar RA.:
“Barangsiapa
mengagungkan Maulid Nabi SAW, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.”
3. Berkata Sayyidina Utsman RA.:
“Barangsiapa
membelanjakan satu dirham (uang mas) untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi
SAW, maka seakan-akan ia ikut-serta menyaksikan perang Badar dan Hunain.”
4. Sayyidina Ali RA. berkata:
“Barangsiapa
mengagungkan Maulid Nabi SAW, dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan
maulid Nabi, maka tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan
akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.”
5. Imam Hasan Bashri RA. berkata:
“Aku senang sekali seandainya aku memiliki emas sebesar gunung
Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk kepentingan mmperingati Maulid Nabi
SAW.”
6. Imam Junaedi al-Baghdadi, semoga Allah membersihkan sir
(rahasia)-nya, berkata:
“Barangsiapa menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW dan
mengagungkan derajat beliau, maka sesungguhnya ia akan memperoleh kebahagian
dengan penuh keimanan.”
7. Imam Ma’ruf al-Karkhi, semoga Allah membersihkan sir
(rahasia)-nya:
“Barangsiapa
menyediakan makanan untuk peringatan pembacaan Maulid Nabi SAW, mengumpulkan
saudara-saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang
harum-haruman dan memakai wangi-wangian karena mengagungkan kelahiran Nabi SAW,
niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari kiamat bersama golongan
orang-orang yang pertama di kalangan para nabi dan dia akan ditempatkan di
syurga yang paling atas (‘Illiyyin).”
8. Imam Syafi’i, semoga Allah merahmatinya, berkata:
“Barangsiapa
mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi, kemudian
menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan untuk mereka, dan dia
menjadi sebab atas dibacakannya Maulid Nabi SAW, maka Allah akan membangkitkan
dia bersama-sama golongan shiddiqin (orang-orang yang benar), syuhada
(orang-orang yang mati syahid), dan shalihin (orang-orang yang shaleh) dan dia
akan dimasukkan ke dalam surga-surga Na’im.”
9. Imam Sirri Saqathi, semoga Allah membersihkan sir (bathin)-nya:
“Barangsiapa pergi ke
suatu tempat yang dibacakan di dalamnya maulid Nabi saw, maka sesungguhnya ia
telah pergi ke sebuah taman dari taman-taman syurga, karena tidaklah ia menuju
ke tempat-tempat tersebut melainkan karena cintanya kepada Nabi saw. Sesungguhnya
Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di
dalam syurga.”
10. Imam Jalaluddin as-Suyuthi berkata:
“Tidak ada rumah atau masjid atau tempat yg di dalamnya
dibacakan maulid Nabi SAW melainkan malaikat akan mengelilingi rumah atau
masjid atau tempat itu, mereka akan memintakan ampunan untuk penghuni tempat
itu, dan Allah akan melimpahkan rahmat dan keridhaan-Nya kepada mereka.”
Hikmah Perayaan Maulid Nabi :
1.
Peringatan
Maulid Nabi SAW mendorong orang untuk membaca shalawat, dan shalawat itu
diperintahkan oleh Allah SWT,
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian
untuknya dan ucapkanlah salam sejahtera kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56).
2.
Peringatan
Maulid Nabi SAW adalah ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan beliau.
3.
Meneguhkan
kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW. Bagi seorang mukmin, kecintaan
terhadap Rasulullah SAW adalah sebuah keniscayaan, sebagai konsekuensi dari
keimanan. Kecintaan pada utusan Allah ini harus berada di atas segalanya,
melebihi kecintaan pada anak dan isteri, kecintaan terhadap harta,
kedudukannya, bahkan kecintaannya terhadap dirinya sendiri. Rasulullah bersabda,
“Tidaklah sempurna iman salah seorang dari
kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orangtua dan anaknya. (HR.Bukhari).”
Itulah
beberapa yang dapat kita resapi melalui Dzikro Maulidurrosul. Semoga kita
menjadi orang yang selalu meneguhkan cinta kita kepada Allah dan Rosululloh,
Amiin yaa robbal alaamiin…
Allohumma Sholi Ala Muhammad…
Jamaah Putra
Jamaah Putri
Dok.Dzikro Maulidurrosul,1/9/16MBAFMIPA
Unit Kegiatan Mahasiswa Rebana Modern (UKM Remo) Unnes
UKM
REMO UNNES
“Cinta
Indonesia Cinta Sholawat”
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda