“Berdialoglah dengan dirimu sendiri, kenali dirimu untuk mengenal Allah dan Rosululloh ! ketika engkau selesai mengenali dirimu, maka segala ketakutan dan kesedihan akan hilang, segala keraguan akan hilang karena kamu mampu meyakini bahwa semua milik Allah, semua hal di dunia ini hanya Allah yang mampu mengendalikannya.”
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Berikut adalah mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Bapak Abdul Azis pada saat Maulid Road to Faculty dan peringatan hari pahlawan, Kamis (10/11/16) di Mushola Al Ihsan FIS Unnes.
Pahlawan adalah manusia yang punya tekad dan mau melakukan kebaikan. Pahlawan di Indonesia kebanyakan adalah para Masyayikh, ketika berjuang mereka selalu totalitas. Sebagai salah satu contoh K.H. Hasyim Ashari.
Berikut adalah mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Bapak Abdul Azis pada saat Maulid Road to Faculty dan peringatan hari pahlawan, Kamis (10/11/16) di Mushola Al Ihsan FIS Unnes.
Pahlawan adalah manusia yang punya tekad dan mau melakukan kebaikan. Pahlawan di Indonesia kebanyakan adalah para Masyayikh, ketika berjuang mereka selalu totalitas. Sebagai salah satu contoh K.H. Hasyim Ashari.
Pahlawan
adalah dirimu sendiri. Jadilah pahlawan cinta yang meniru pahlawan sejati kita,
Baginda Nabi Muhammad Saw. Ingatlah bahwa dalam diri Sang Rosul ada totalitas
kecintaannya pada Allah Swt.
Ingatlah
bahwa sejatinya cinta sejati adalah milik Allah dan kekasihNya. Ketahuilah
bahwa ketika kita semua bicara cinta maka dalam konteks ini “tidak ada
ketersiksaan walaupun itu kekejaman, hanya untuk cinta. Meski sakit, bahkan
sakit parah, maka ruh cinta yang benar-benar cinta akan selalu ada dalam dada.
Harapannya
supaya menjadi cinta yang faktual, benar-benar nyata dalam mencintai Rosul.
Bersholawatlah ! Meski kita tidak tau artinya, membacalah dengan perasaan
sehingga menjadi cinta. Dan seseorang akan merasakan kehadiran Sang Rosul
ketika mahalul qiyam.
Mengapa
para masyayikh dikagumi? Karena mereka menggunakan cara rosululloh dalam
kehidupan.
Berbagi
kisah,
Seorang
Badui : “Ya Muhammad, kalau kau benar utusan Tuhan, tunjukkan padaku dan
gerakkan pohon itu.”
Kemudian
pohon itu langsung bergerak karena izin Allah.
Ada seorang nenek yang bisa dibilang
bodoh, sebatangkara, tinggalnya di pelosok, hanya bisa mendengar
lantunan-lantunan sholawat tanpa tau maknanya. Tiap hari kerjaannya mencari
kayu bakar di hutan dan bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw.
Suatu ketika sang nenek membawa kayu
bakarnya ke pasar kemudian dijual dan setelah dijual sang nenek tidak langsung
pulang ke rumah. Dia mendekati masjid, namun dia tidak tau mau melakukan apa,
akhirnya dia hanya membersihkan dan memunguti dedaunan atau sampah yang
berserakan. Semua dilakukan karena cintanya kepada Rosululloh.
Kemudian datanglah seorang Kyai dan
melihat nenek itu sedang menyapu di depan, membersihkan sampah. Kemudian kyai tersebut
mimpi bertemu dengan Rosululloh dalam mimpinya. Rosul menitip pesan pada sang
kyai untuk menyampaikannya “Bangun ! tengoklah sang nenek ! sampaikan salam
cintaku padanya.” Sang kyai kemudian bangun untuk menemui nenek. Setelah menceritakan
semua kepada sang nenek, kemudian esok harinya sang nenek pun meninggal.
Kenapa sang nenek tersebut bisa
dicintai Rosululloh? Karena sang nenek selalu bersholawat kepada Rosul,
mendendangkan puji-pujian kepada Rosul, sang nenek membanggakan akhlak Rosul
dan berusaha untuk menirunya.
Dari
kisah-kisah itu dapat kita ambil pelajaran bahwa “Datanglah pada majlis-majlis
dikro maulidurrosul, bersholawatlah ! meski kita tidak tau artinya.
Bersholawatlah dengan penuh cinta dan benar-benar cinta kepada Rosululloh.
Karena kamu akan menjadi pahlawan sejati jika kamu mencintai kekasih Allah,
Muhammad Saw”
Karena
jika kita mencinta Rosululloh maka,
1. Tidak
mungkin ada ketakutan dan kegalauan, sebab dalam hati selalu ada Allah dan
Rosululloh.
2. Sesungguhnya
tidak ada ketakutan dan keraguan dalam batin.
Setiap
manusia mempunyai gelombang batin “maka pandang dan saling menyapalah dalam
persaudaraan!”
Jadilah
pahlawan cinta!
Pahlawan
cinta tidak bisa diukur. Yang ada dalam diri sang pecinta adalah tingkah laku
dan sifat-sifat yang dicintai. Termasuk jika kita mencintai Rosul, maka kita
harus berusaha meneladani sifat-sifat dan tingkah lakunya.
Kenapa
para masyayikh menjadi besar? Karena kecintaan mereka kepada Rosul. Meleburnya
diri sang pecinta adalah hanya menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah SWT.
Maka sebagai manusia kita harus selalu menjaga, menjaga lisan. Karena bisa saja
setiap perkataan adalah doa.
Jadilah
pahlawan cinta !
Mencintai
baginda Rosul adalah dengan mencinta segala hal tentangnya, wujud, sikap,
sifat, batin.
Dengan
cinta,
1. kekejaman
apapun adalah kenikmatan
2. kekejaman
darimu adalah cinta
Maka
katakanlah !
“berikan
aku kekejaman, tapi biarkanlah aku duduk bersamamu ya Allah, temani aku.”
Lakukanlah
segala sesuatunya hanya untuk Allah, hanya karena Allah. Bercita-citalah
menjadi kekasih (yang dicintai Allah). Meskipun kamu pergi jauh, kemana pun. Jika
sudah cinta, maka akan selalu ada getaran cinta kepada Allah dan RosulNya.
Jadilah
pahlawan untuk dirimu sendiri! Pahlawan yang mencintai Rosul.
Cinta
akan melahirkan 2 hal :
1. Kesedihan
: karena selalu ada kerinduan yang totalitas.
2. Kebahagiaan
: karena kerinduan sehingga melahirkan kenikmatan.
“Berdialoglah
dengan dirimu sendiri, kenali dirimu untuk mengenal Allah dan Rosululloh !
ketika engkau selesai mengenali dirimu, maka segala ketakutan dan kesedihan
akan hilang, segala keraguan akan hilang karena kamu mampu meyakini bahwa semua
milik Allah, semua hal di dunia ini hanya Allah yang mampu mengendalikannya.”
Jika
kita mencintai Allah dan Rosul dengan kesungguhan maka akan bersemayamlah dalam
qalbu kita dan karena jika kita berusaha menjadi kekasih Allah dan Rosululloh
maka segala harapan dan doa akan dipermudah.
Jadilah
pahlawan cinta yang mencintai Allah dan Rosululloh! Jadilah pemuda yang selalu
mengenang jasa dan perjuangan para masyayikh!
UKM Remo Unnes
"Cinta Indonesi Cinta Sholawat"
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda