Seni adalah identitas
kami. Tetapi sebagai unit kegiatan mahasiswa yang bergenre seni, UKM Rebana
modern tak hanya berkutat dalam bidang seni musik saja. Sebagai UKM yang
terdiri dari banyak mahasiswa dar berbagai macam prodi maupun jurusan, terciptalah
sebuah rasa kekeluargaan yang menyatukan kami. Dalam harmoni keluarga UKM ini
terus bekembang dari tahun ke tahun.
Berbagai masa terlewati dengan ikhlas atas dasar cinta pada Rasulullah
SAW. Semangat kecintaan yang selalu menyadarkan kami akan tugas dan tanggung
jawab, sehingga kami dapat dengan ringan menjalankan aamanah yang terpikul.
Sabtu 15 Juli 2017,
merupakan sebuah kesempatan langka bagi keluarga UKM Remo. Terutama bagi mereka
yang telah rela melungkan waktu untuk berjuang menghidupkan UKM ini agar tetap hidup.
Satu demi satu mereka berdatangan menuju PKMU Lt.2, mereka berkumpul,
bercakap-cakap, besenda gurau, sharing-sharing, bahkan tak jarang ada
beberapa anak yang curcol (curhat colongan). Begitu gembira, sesekali
tawa dan canda terdengar pula dalam ruangan bercat coklat cream itu.
Acara tersebut
dihadiri pula oleh para sesepuh. Para sesepuh, ya begitulah biasanya panggilan
kami dengan para pendahulu Remo agar terkesan lebih akrab tetapi tetap sopan
dan menghormati. Mereka yang selalu menanyakan bagaimana kabar UKM Rebana
Modern? Adakah kendala tertentu yang
berarti? Dan lain sebagainya. Setelah itu mereka memberi bermacam-macam solusi
kepada kami, mereka mau mendengarkan keluh kesah dan ratapan kami, tak jarang
mereka juga menasehati kami demi keberlanjutan UKM Remo kedepanya. Mereka juga
tak sungkan untuk berbagi pengalaman dengan kami. Sehingga obrolan renyahpun
tercipta diantara kami.
Ramadhan telah
berakhir, syawalpun menyambut dengan ceria. Seperti kebanyakan tradisi pada
umumnya, setelah merayakan hari raya Idul Fitri orang-orang akan ramai
bermaaf-maafan, melebur dosa satu sama lain, agar kembali menjadi suci ya suci
secara lahiriyah adalah salah satu kemenangan yang seharusnya diraih setiap
orang setelah bulan ramadhan. Acara maaf memaafkan inipun berbeda-beda orang menyebutnya.
Ada yang menyebutnya sungkeman, syawalan, dan halal bihalal. Bergantung daerah
dan kebiasaan masyarakatnya.
UKM Remo sebagai UKM
yang seluruh anggotanya beragama islam, juga tak ketinggalan untuk melakukan
maaf-memaafkan. Kami menyebutnya Halal Bihalal. Halal Bihalal memang bukanlah
syriat Islam, tetapi merupakan kearifan lokal yang harus kita jaga.
Dalam historinya
(dikutip dari daerah.sidonews.com)
istilah halal bihalal bermula pada 1948 ketika Indonesia dilanda gejala
disintegrasi bangsa. Saat itu para elite politik saling bertengkar.
Pemberontakan terjadi dimana-mana. Pada pertengahan bulan Ramadhan, Presiden
Soekarno mengundang Kiai Wahab ke Istana Negara, untuk diminta pendapat
mengenai soludi konflik politik Indonesia pada masa itu. Kemudian Kiai Wahab
memberi saran kepada Bung Karno untuk menyelenggarakan silaturahmi antar
pemimpin politik, apalagi Hari Raya Idul Fitri segera tiba. Lalu Bung Karno
menjawab, “Silaturahmi, kan biasa, saya ingin istilah yang lain”. Kiai Wahab
pun memberi istilah Halal Bihalal beserta makna penjelasan filosofinya. Kiai
Wahab menjelaskan, terkait permusuhan antar tokoh politik yang menurutnya
adalah ahram, maka harus dihalalkan, disudahkan. Atas saran Kiai Whab itulah,
kemudian Bung Karno pada Hari Raya Idul Fitri, mengundang semua tokoh politik
untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahmi yang diberi judul
“Halalbihalal”. Akhirnya mereka bisa duduk dalam satu meja, sebagai babak baru
untuk menyusun kekuatan dan persatuan bangsa.
Seperti tujuan Bung
Karno yang inginn menyatukan para elit politik yang sedang bermusuhan. Tujuan
Halal Bihalal kami adakan setiap tahun dalam UKM Remo adalah agar kami saling
melebur dosa antar keluarga UKM Remo. Disamping itu, dengan adanya acara Halal
Bihalal ini juga dapat mempererat hubungan kekeluargaan diantara keluarga UKM
Remo, ya para sesepuh dan pengurus periode ini. Merangakai lembaran cerita baru
yang dapat kita ceritakan kepada anak, cucu, serta cicit mereka kelak kemudian
hari. Menjadi cerita hari tua yang menemani bersama nostalgia nan indah.
Acara
Halal Bihalal dimulai dengan membacakan rutinan simtudurror yang kemudian
dilanjutkan dengan tausiah oleh Pak Ustadz. Lalu berbagai dengan keceriaan seta
dititup dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan. Kami berharap dan selalu
berharap semoga UKM Rebana Modern semakin maju, dan semakin baik serta lebih
bermanfaat lagi kedepannya. Tak lupa kami ucapkan terimakaih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah hadir dalam acara Halal Bihalal
kali ini. kami juga sangat berterimakasih pada semua yang telah mendukung keberadaan
UKM Rebana Modern sehingga kami tetap ada hingga saat ini. Salam Cinta
Indonesia Cinta Sholawat, salam bersahaja.
Cinta Indonesia Cinta Sholawat
Dokumentasi:
Dokumentasi lainnya bisa diakses di alamat:
https://photos.app.goo.gl/wv369hyEdi6q2GE02
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda