(30/11) Sebuah malam bersejarah yang dinanti-nanti seluruh umat islam di seantero dunia. Suatu malam yang esok paginya merupakan sebuah perjuangan besar untuk seorang wanita gurun yang tangguh, ya beliau adalah Siti Aminah ibunda Rasullah SAW. 12 Rabi’ul Awal yang bertepatan dengan 20 April 571 M, seorang bayi mungil nan suci lahir ke dunia ini, yatim tanpa seorang ayah. Ya Beliau adalah Baginda Rasulallah Muhammad SAW. Nabi akhir zaman yang diutus Allah SWT untuk membawa kabar gembira bagi umat islam.
Sekilas megingat kisah kelahiran beliau yang
bertepatan dengan tahun Gajah. Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu itu bala
tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah dengan maksud akan meruntuhkannya.
Mereka datang dengan mengendarai Gajah. Namun penyerangan itu gagal total
karena Allah mengirim burung Ababil yang menjatuhkan batu-batu dari neraka
kepada mereka. seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al Fiil. Selain itu
masih terdapat banyak lagi tanda-tanda kelahiran pemimpin besar islam
Nabiyullah Muhammad SAW.
Menurut pendapat yang masyhur, Nabi
Muhammad lahir 50 hari setelah peristiwa tersebut, demikian Ibnu Ishak. Ada
pula pendapat yang menyatakan 30 hari, 40 hari, dan 55 hari. Tanggalnya pun
terjadi perbedaan pada ahli sejarah. Ada yang mengatakan 2,8,9,13,17,dan 18
Rabi’ul Awal. Namun, penduduk Makkah sependapat tanggal 12 Rabi’ul Awal, karena
mereka dahulu kala mengadakakn ziarah ke tempat itu pada tiap tanggal tersebut.
Dan begitulah hingga detik ini kita memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW setiap
tanggal 12 Rabi’ul Awal.
Setiap daerah tentu memiliki tradisi dan
kebiasaan yang berbeda dalam merayakan hari kelahiran Rasulullah SAW. Di
Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam, hampir setiap daerah punya
perayaan tersendiri untuk menrayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dilansir dari
m.liputan6.com beberapa contoh perayaan maulid nabi di Indonesia diantaranya
ada ‘Muludhen’ di pulau Madura dan Jawa Timur, ‘Bungo Lado’ (berarti bunga
cabai)sebuah tradisi yang dimiliki warga Kabupaten Padang Pariaman, ‘Ngalungsur
Pusaka’ di Kabupaten Garut, ‘Kirab Ampyang’ tradisi yang berasal dari Kudus, kemudian
ada ‘Keresen’ di Mojokerto, ‘Pajang Jimat’ di Keraton Cirebon, lalu ada ‘Grebeg
Maulud’ di Jogjakarta dan terakhir adalah ‘Maudu Lompoa’ di Sulawesi Selatan. Sebenarnya
masih banyak tradisi-tradisi perayaan maulid yang belum terekspos ya sangat beragam
dan unik tetapi tetap dalam akidah dan tentunya tidak melenceng dari syari’at
agama islam.
Ukm Rebana Moderen Unnes juga tentunya tak
mau kalah untuk menyambut hari kelahiran Baginda Muhammad SAW. Dimulai sejak
tanggal 1 Rabi’ul Awal UKM Remo mengadakan Safari Maulid di masjid, mushalla,
bahkan pelataran gedung di delapan fakultas secara bergilir. Berawal Di
Mushalla Rektorat dan berakhir pula di Mushalla Rektorat, Safari Maulid
berlangsung selama 12 hari. Dimulai dari pukul 19.00 Wib dengan pembacaan kitab
Al Barzanji maupun kitab Shimtuddhuror. Berlanjut dengan bershalawat bersama
atas Baginda Rasulullah SAW, jamaah terlarut dalam nuansa yang khusyuk.
Meningkatkan ketaqwaan dan menjadi muhasabah diri.
Pada malam tanggal 12 Rabi’ul Awal tak
hanya maulid saja, UKM Rebana Modern Unnes juga turut berpartisipasi mengikuti
sebuah kegiatan sosial yaitu Karnaval Dalam Rangka Memeringati Hari Kelahiran
Nabi Muhammad SAW yang diadakan warga desa Sekaran. Bersama dengan warga
sekitar diiringi rintikan hujan yang penuh barokah, “arak-arakan” berjalan dari
Masjid Nurul Huda dengan rute Masjid
Nurul Huda-Gg Pete-Gg Cempaka Sari-Gg Rmbutan-Balai Kelurahan Sekaran-Gg
Pisang-Majid Nurul Huda. Berjalan bersama dengan melantunkan shalawat atas
Baginda, tak pandang bulu dan tak ada sekat, yang muda yang tua, yang
berpangkat, rakyat biasa, anak-anak, mahasiswa, semua bersuka cita. Dimalam itu
hanya ada wajah-wajah ceria dan seringaian riang dari peserta karnaval, tak
lain dan tak bukan. Meski hujan terus mengguyur sejak pemberangkatan, serta
dinginnya udara malam tak membuat langkah para pengharap syafa’at ini goyah. Bahkan
lantunan sholawat terdengar semakin keras saling bersahutan. MasyaAllah...
Kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW UKM Remo berakhir di Lapangan Banaran, bersama jamaah lain mengikuti
pengajian yang diadakan warga desa Banaran. Meski pakaian basah kuyup dan hujan
dengan deras kembali mengguyur tenda tanpa dinding tersebut akan tetapi tak
menjadi penghalang untuk mengais ilmu yang disampaikan oleh Pak Kyai malam itu.
Ya begitulah karena kami sadar kami hanyalah makhluk Nya yang selalu fakir akan
ilmu, termasuk ilmu agama. Oleh karena itu, manfaatkanlah selagi masih ada
waktu dan kesempatan. Karena ajal hanya Allah yang tahu.
Segenap keluarga besar UKM Rebana Modern
Unnes mengucapkan Selamat Memeringati Hari Kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW,
semoga kita senantiasa selalu istiqomah menjadi umat beliau dan termasuk
kedalam umat yang beruntung. Aamiin, aamiin, Yarabbal’alaamiin.....
#PeringatanMaulid2017
#MaulidNabiMuhammadSAW
#UKMREMOUNNE
#CintaIndonesiaCintaShalawat
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda